5 Adegan Luar Biasa Pada Film Salo aka The 120 Days of Sodom

Beberapa bulan yang lalu ane iseng berselancar di Google nyari info tentang film-film yang kontroversial dan dilarang di beberapa negara. Dari sekian banyak film yang kontroversial tersebut, dua diantaranya sudah pernah ane review, yaitu Guinea Pig 1 dan A Serbian Film. Untuk kasus Guinea Pig, film tersebut kontroversial karena film itu dianggap sebuah film yang real alias benar-benar nyata. Sampe-sampe film ini jadi dilaporin ke FBI untuk diselidiki kebenarannya. Info lebih lengkapnya bisa kamu browsing sendiri ya. Nah, kalo A Serbian Film jelas jadi kontroversial karena ada banyak adegan "berbahaya" di dalamnya dan ga layak lah untuk dipertontonkan. Tapi ada satu buah judul film yang bener-bener bikin ane penasaran dan akhirnya satu minggu yang lalu ane berhasil nonton film ini. Tratatatata~ Film tersebut berjudul Salo aka The 120 Days of Sodom. Now, let's talk about the synopsis of this sicko movie.

Title: Salo aka the 120 Days of Sodom

Release Date: January 10th, 1976 (Italy)

Genre: Drama

Running Times: 116 minutes

Director: Pier Paolo Pasolini

Writers: Pier Paolo Pasolini, Sergio Citti, Pupi Avati, Marquis de Sade

Stars: Paolo Bonacelli, Giorgio Cataldi, Umberto Paolo Quintavalle, Aldo Valletti

Salo adalah sebuah film Italia yang dirilis pada tahun 1975 yang mengisahkan tentang 4 orang pria penguasa yang kaya raya yang menculik 9 orang laki-laki dan 9 orang perempuan dan dibawa ke sebuah kastil yang dekat dengan kota Salo. Selain mereka, ada juga 4 orang wanita paruh baya yang yaaah bisa dibilang mereka itu adalah pelacur. Tugas 4 orang wanita itu adalah untuk mendongengkan cerita berbumbu sex, sesuai dengan pengalaman mereka di masa muda. Selama berada di kastil nan terpencil itu, mereka harus mematuhi segala aturan yang telah dibuat oleh 4 pria sinting itu. Setiap pelanggaran yang mereka lakukan pasti akan ada sanksinya dan sanksi tersebut adalah kematian. Film ini dibagi menjadi 4 segmen, yaitu the Anteinferno, the Circle of Manias, the Circle of Shit dan the Circle of Blood.

Mungkin kalian bertanya-tanya, apa sih tujuan mereka untuk nyulik 18 orang itu. Hmm, pertanyaan yang sangat bagus. Kalo menurut ane sih, film ini berfokus pada kekuasaan dan kebebasan. Film ini dengan caranya yang anti-mainstream pengen ngasih gambaran ke kita bahwa harta dan kekuasaan itu mampu mengekang kebebasan seseorang. Jadi, bisa kita ambil kesimpulan bahwa keempat bapak-bapak itu nyulik 18 orang anak muda lalu mengatur hidup mereka semaunya karena bapak-bapak ini pengen nunjukkin bahwa mereka adalah orang-orang yang punya kuasa. Yaaah, semacam show their power gitu lah.

Sejauh ini udah tau dong ya gambaran singkat tentang film ini. Nah, sekarang ane mau ngebahas tentang adegan-adegan maupun pemandangan yang disturbing yang ada di film ini. Mau tau apa aja? Ini dia.

1. Aksi buka-bukaan

Yap, di film ini ada banyaaaaaak banget pemandangan orang-orang yang telanjang bulat. Ga cewek doang, cowok juga loh. Full nude, no sensor. Bahkan di menit ke-11 pun kamu udah bisa liat pemandangan si "otong" yang berjuntai dengan bebas.

2. Aksi sodomi

Entah kenapa para bapak-bapak sinting itu lebih minat pada yang cowok-cowok, sementara yang cewek-cewek kebanyakan dianggurin. So, kalo udah begitu kasusnya kamu ngerti lah ya kenapa ada banyak aksi sodomi di film ini.

3. Aksi makan tai

Ini adalah adegan yang paling disturbing. Pada segmen The Circle of Shit, si pendongeng bercerita tentang pengalaman sex-nya yang sangat ga biasa. Yap, melibatkan tai. Pada saat bercerita, ada salah satu cewek yang mendadak nangis histeris karena ingat ibunya dan melanggar satu aturan. Sebagai hukumannya dia memang harus mati, tapi bukan pada saat itu. So, sebagai hukuman sementara, salah satu bapak sinting itu langsung berak di tempat dan langsung menyuruh si cewek untuk makan tainya. SINTING!

Bahkan ada scene yang lebih parah dari itu. Jadi, si bapak yang berak itu tadi merasa ada perasaan khusus sama si tawanan yang cowok dan si cowok pun juga sama. Akirnya mereka dinikahkan. Sebelum pernikahan, semua tawanan ga diperbolehkan untuk berak selama beberapa hari. Tau kenapa ga diperbolehkan? Karena eh karena, tai mereka itu akan dikumpulkan dan disantap bersama-sama saat resepsi pernikahan itu tadi. Jadi, supaya banyak tai yang terkumpul makanya mereka ga dibolehin berak. Jijik kan? Banget!

4. Diperlakukan seperti anjing

Yang satu ini emang bener-bener biadab sih. Jadi para tawanan ga pake baju sama sekali, disuruh merangkak dan dipasangkan tali di lehernya. Mereka juga harus benar-benar bertingkah layaknya anjing.

5. Pembunuhan sadis

Pada segmen keempat yang berjudul The Circle of Blood, diceritakan bahwa mereka yang melanggar aturan dihukum mati dengan cara yang berbeda-beda dan sangat sadis tentunya. Ada yang dicongkel matanya, ada yang dipotong lidahnya, ada yang dibakar "otong"nya, ada yang dikuliti kepalanya, ada juga yang dibakar kulitnya dengan besi panas.

Gimana? Kebayang ga gimana mantapnya film ini? Ga heran kalo film ini dilarang tayang di beberapa negara. Oh iya, untuk info buat kamu nih. Sang sutradara film Salo, Pier Paolo Pasolini mati dibunuh sebelum Salo dirilis loh. Emang udah kelewat parah sih ini film. Jadi apakah kamu cukup gila untuk nonton film semacam ini? Hahahaha.

Rating versi ane:

Worth to watch? Yes, if you're sick enough.