Film Gore Perancis Yang Wajib Kamu Tonton (Part 1)

Aloha...
Akhirnya ane kembali lagi untuk nulis di blog ini. Yap! Seperti biasanya, kali ini ane bakal nulis tentang sesuatu yang bakal jadi sangat absurd. See? Absurd banget kan kata-kata barusan. Well, beberapa hari ini ane mendadak autis di depan laptop dan mengurung diri di kamar buat nonton film. Dan secercah cahaya menerangi isi otak ane. Tadaaaa~ Jadilah ide untuk nulis postingan ini.

Seperti yang bisa kamu lihat di judulnya, kali ini ane pengen berbagi seputar film gore dari Perancis yang wajib kamu tonton. So, buat kamu yang ga tahan atau mungkin ga doyan nonton film begituan, hentikan membaca postingan blog ini. Ane ga mau kamu muntah-muntah sambil baca postingan ini. Jadi, siapin kopi plus camilan karena postingan kali ini agak panjang (padahal kagak panjang-panjang amat) dan dipenuhi dongeng nan sadis berdasarkan sinopsis dari film gore berikut. Are you ready?


FRONTIER(S)


Title: Frontier(s) aka Frontiere(s)
Release Date: January 3th, 2008 (France)
Genre: Horror - Thriller
Times: 108 minutes
Director: Xavier Gens
Writer: Xavier Gens
Stars: Karina Testa, Aurelien Wiik, Maud Forget 




Film Perancis pertama yang akan ane bahas adalah film yang berjudul Frontier(s), yang berkisah tentang kota Perancis yang sedang mengalami kerusuhan. Di tengah kerusuhan yang sedang melanda, tersebutlah 4 orang pemuda dan 1 orang pemudi. Mereka dikisahkan sebagai kelompok anak muda muslim yang melarikan diri karena sebelumnya mereka sudah merampok dan berencana untuk pergi ke Amsterdam. Di tengah situasi yang kacau itu, kakak dari si Pemudi, yang bernama Yasmin, terluka parah karena tertembak dan akhirnya meninggal. Wait, kayaknya untuk yang satu itu agak kurang penting ya. Oke, skiiiip!!!!

Awalnya mereka kan berlima, karena kakaknya si Yasmi meninggal jadinya mereka cuma berempat deh. Kalo Yasmin mati juga, kira-kira berapakah jumlah anak ayam milik pak RT? Ah, elaaah, kacau lagi kan. Oke, SKIP!




Ehem, kali ini seriusan. Jadi, si Yasmin dan pacarnya ngantar si kakak Yasmin ke rumah sakit sebelum dia meninggal. Dua orang teman mereka disuruh buat pergi duluan. Karena hari sudah malam dan mereka sudah lelah menghadapi segalanya, mereka memutuskan untuk beristirahat. sampai pada perbatasan kota, mereka menemukan sebuah penginapan dan mereka berdua memutuskan untuk menginap semalam di situ. Mereka ngasih tau dimana penginapan itu ke Yasmin dan pacarnya. Sayangnya mereka tidak tahu bahwa petualangan mereka yang mengerikan akan di mulai di situ. Petualangan apakah itu? Jadi, sebenarnya penginapan itu adalah subuah rumah yang dihuni oleh keluarga kanibal yang menganut paham NAZI. Hmm, kanibal? Serem bukan?


 

Satu persatu kawanan pemuda ini dibantai, namun spesial untuk Yasmin yang berjenis kelamin perempuan, sang bapak dari keluarga kanibal itu berencana untuk menikahkan Yasmin dengan anak tertuanya supaya keluarga kanibal mereka yang bahagia namun terancam punah itu bisa terus dilestarikan. Apalagi akhirnya mereka tahu bahwa Yasmin sedang hamil. Hmm, ya sudahlah. Selamat kepada Yasmin.

Bagi yang doyan darah-darahan ataupun adegan-adegan nan sadis, tentunya Frontier(s) bakal hadir dan memuaskan nafsu kamu terhadap darah-darahan. Minat?

LEVEL OF GORE: ******


MARTYRS


Title: Martyrs
Release Date: September 23rd, 2008 (France)
Genre: Horror - Drama
Times: 99 minutes
Director: Pascal Laugier
Writer: Pascal Laugier
Stars: Morjana Alaoui, Mylene Jampanoi 


Berikutnya adalah Martyrs. Sama seperti judulnya, Martyrs berkisah tentang martyr. Bingung? Open your dictionary, please! Biar ga pake lama, martys itu artinya adalah seseorang yang menderita bahkan mungkin sampe mati demi/untuk sesuatu yang dipercayai. Paham?



Di awal film, kita disajikan sebuah adegan dimana ada seorang anak perempuan yang berlari di tengah jalan dengan tubuh yang penuh luka dan dia pun dirawat di sebuah panti asuhan dan memiliki teman akrab yang bernama Anna. Beberapa tahun kemudian, si anak yang bernama Lucie tumbuh dewasa dan menuntut balas atas apa yang pernah dia rasakan. Jadi, dulu waktu dia masih kecil, dia dikurung di sebuah ruangan gelap nan terpencil, disitu setiap harinya dia selalu disiksa sampai pada akhirnya dia bisa meloloskan diri. Saat dia meloloskan diri dia melihat seorang wanita di ruangan yang berbeda yang meminta bantuan Lucie dan pengen juga buat bebas. Tapi Lucie memilih untuk pergi dan melarikan diri sendirian. Sejak saat itu sampai dia sudah besar, dia selalu merasa bahwa wanita itu selalu menghantui dan menyiksanya. Yah, sebut saja si Lucie itu sedang mengalami delusional gitu deh.

Untuk menuntut balas, Lucie pergi ke sebuah rumah milik keluarga kecil yang diyakini Lucie bahwa orang tua yang ada di rumah itu adalah orang yang dulu menyiksanya. Aksi "dor-dor"an pun terjadi. Namun, si wanita gaje yang "katanya" menghantui Lucie terus ngikutin dia bahkan melukai dia. Akhirnya, dia minta tolong ke Anna. Di rumah itulah Anna yang ga tau apa-apa dan cuma mau nolong Lucie, akhirnya jadi malah ikut-ikutan ngalamin hal yang sama kayak yang dialami oleh Lucie dulu. Kenapa mereka disiksa dan ada apa dibalik itu semuaa? Penasaran? Nonton dong makanya, jangan cuma baca.

Dari segi cerita sih ini film bisa dibilang memberikan plot yang menarik dan cukup kreatif sih. Dari segi darah-darahnya juga bisa dibilang lumayanlah dibandingkan film yang cuma ngandelin acara bunuh-bunuhan tanpa sebab yang cuma pengen nunjukin aksi sadisme belaka.

LEVEL OF GORE: *******


Kayaknya cukup dua film dulu deh ya. Maklum, ane sibuk dan lagian udah malam. Ane juga ada kuliah besok. Jangan lupa untuk nonton filmnya ya, jangan cuma baca doang. Rugi kalo ga nonton. Lah, ini kok jadi promosi yak. Ckckck. So, sampai jumpa di postingan selanjutnya yang akan ngebahas tentang 2 film lanjutan dari postingan yang ini. Good night, amigos!


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.