Review Film: Nothing But the Truth (2008)

Selamat berjumpa di postingan pertama di bulan September dan berhubung ane nulis postingan ini bertepatan dengan yang namanya malam minggu, jadi ane mau ngucapin selamat bermalam minggu buat kamu semuanya. Ciyeee, jomblo! Malam minggu kerjaannya malah nulis di blog. Ah kamu, bisa aja deh ngerayunya. Eh, itu tadi ngeledek kan yak? Huh!

Udah hampir lebih dari 2 minggu ane ga pernah update tulisan di blog ini dan akhirnya hasil begadang tadi malam, ane jadi punya ide untuk bikin tulisan dan apalagi kalo bukan tentang review film. Ane udah lama banget ga nonton film. Semacam kehilangan selera nonton gitu lah. Entah kenapa tadi malam pengen banget buat nonton dan film inilah yang ane tonton dan bakal ane review. Film apakah itu? Film ini berjudul Nothing But the Truth.




Title: Nothing But the Truth
Released Date: 8 September 2008
Runtime: 108 minutes
Genre: Crime, Drama, Mystery
Director: Rod Lurie
Writer: Rod Lurie
Stars: Kate Beckinsale, Matt Dillon, Vera Farmiga



Film yang dirilis pada tahun 2008 ini menceritakan tentang seorang reporter surat kabar Sun Times, yang bernama Rachel Armstrong. Dia menerbitkan sebuah berita tentang terungkapnya Erica Van Doren sebagai seorang agen CIA. Berita tersebut menjadi gempar dan diberitakan dimana-mana. Atas terbongkarnya identitas sang agen CIA tersebut, Rachel Armstrong pun akhirnya menjalani rangkaian penyelidikan dan persidangan dalam rangka mengungkap rahasia tentang siapakah sumber si Rachel dan pertanyaannya adalah apakah Rachel akan memberitahukan siapa sumbernya? Dan siapakah sebenarnya sumber tersebut?




Itu dia sedikit jalan cerita yang ada di dalam film ini. Berhubung ane kurang doyan sama cerita yang berbau politik, sebenarnya awalnya ane agak males untuk nonton film ini. Tapi untungnya cerita yang disuguhkan cukup menarik dan bikin penasaran. Penasarannya kenapa? Kita benar-benar bisa dibuat penasaran tentang siapa sih sumbernya si Rachel dan kenapa Rachel mati-matian membela prinsipnya untuk ga ngasih tau siapa identitas si sumber. Hidup Rachel yang tadinya biasa aja akhirnya harus berubah 180 derajat akibat berita yang ditulisnya. Mulai dari dirinya yang harus ditahan sampe suaminya yang selingkuh. Tekanan demi tekanan benar-benar harus dia rasakan tapi dia tetap keukeuh untuk ga ngasih tau siapa si sumber tersebut.




Untungnya rasa penasaran kita bakal terjawab di akhir film. Yap! Ini film bisa dibilang punya unsur twist-ending di dalamnya. Ketika terungkap di akhir film tentang siapa si sumber itu, kita jadi bisa ngerti kenapa si Rachel mati-matian ga mau bilang sumbernya.




Gimana? Kamu penasaran ga sih sama siapa sumbernya? Yah, walaupun unsur twist-nya ga begitu “Waaahhh!” banget, tapi cukuplah untuk ngasih sensasi “Oh, pantesan!”. Kayaknya segini dulu aja sedikit review yang bisa ane kasih tentang film ini. Semoga bisa jadi referensi buat kamu yang kebingungan pengen nonton film apa. Oke deh, selamat bermalam minggu buat kamu semua yang punya pacar. Kok cuma yang punya pacar doang yang dikasih selamat? Ya dong, bagi yang jomblo kan malam apa aja semuanya tetap sama. Selalu sendiri, ahak ahak *nangis dipojokan*


Rating versi ane:
Worth to watch? Tentunya.



No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.