Guinea Pig 2: Flower of Flesh and Blood (1985)

Yeay! Tadi malam ane akhirnya menunaikan niat ane untuk nonton sebuah film pendek dari Jepang yang dirilis pada tahun 1985. Huuu, tua banget ya filmnya. Nah, film pendek yang satu ini sebenarnya adalah sodara dari film pendek yang berjudul Guinea Pig: Devil's Experiment dan film tersebut udah pernah ane bahas juga dan seri Guinea Pig yang pertama tersebut sukses bikin ane ngakak. Buat kamu yang bingung dan ga tau kenapa ane malah ngakak, monggo kamu baca postingannya. Berbekal kuota yang pas-pasan, ane niat banget nonton film ini di Youtube. Mau linknya? Huuu, cari sendiri gih :p

Seperti yang kamu udah lihat di judul postingan ini, film seri kedua dari Guinea Pig yang diberi judul Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood bakal ane bahas secara detil supaya kamu yang penasaran sama film ini bisa tercerahkan. Sama seperti seri yang pertama, film ini cuma berdurasi sekitar 42 menit dan tentunya film ini minim dialog dan kerjaan aktornya cuma ngiris-ngiris bagian tubuh doang sedangkan kerjaan aktrisnya cuma teriak-teriak kesakitan doang. Tanpa berpanjang lebar, ane bakal bahas soal sinopsisnya.




Seri yang kedua ini ga ada kaitannya sama sekali dengan seri yang pertama. Jadi, seri yang kedua ini bukan lanjutan dari seri pertama. Ngerti kan? Nah, seri kedua ini berkisah tentang seorang wanita (ah, selalu wanita yang jadi korban) yang diculik oleh seorang samurai. Si wanita ini diculik dan tubuhnya ini nantinya bakalan dijadikan sebuah "karya seni yang menakjubkan". Menurut si samurai, darah yang keluar dari bagian tubuh itu sama indahnya kayak bunga yang lagi mekar. Si samurai pun mulai motongin bagian tubuh si wanita mulai dari tangan, lengan, kaki, perut (perutnya dibelah terus diobok-obok) dan tidak ketinggalan yaitu leher (kepalanya dipenggal, bray!) But, he never forgets the last touch. Matanya dicongkel terus diemut. Berasa kayak makan pemen lollipop gitu deh. Want some?

Yap, sinopsisnya sih itu doang. Very simple! Sekarang kita tinjau lebih dalam tentang film ini. Beda sama seri yang pertama, seri kedua ini jauh lebih banyak ngasih kita pemandangan penuh darah yang tentunya bikin kamu mual atau ngilu kalo kamu ga biasa nonton film ginian. Kalo seri yang pertama kita mesti nunggu dengan bosan kapan adegan gore-nya muncul, yang kedua ini kamu ga perlu nunggu lama. Karena tanpa ba-bi-bu-ba-bi-bu, si samurai ini mulai motong-motongin bagian tubuh korbannya. Sebelum dia motong-motong, dia ngomong dulu ke kamera sambil ngejelasin filosofi dari bagian tubuh yang bakal dia potong itu. Ada-ada aja!

Kalo dibandingin sama seri pertama, ane ngerasa lebih enjoy nonton seri yang kedua karena aktor/aktris-nya berakting dengan cukup baik. Ga kayak yang seri pertama. Ga ada ekspresinya, huh! Tapi jujur aja sih ane agak terganggu dengan efek suara di film ini. Kenapa? Ane ngerasa efek suaranya agak lebay dan kedengaran banget bohongnya. Yah, mungkin karena film lama dan low budget kali ya. But, overall ane cukup puas dengan film ini.

Kayaknya segini aja dulu bahasan seputar film ini. Maaf banget ane ga bisa ngasih screenshot dari film ini karena eh karena ane males, hahaha. Semoga kamu yang penasaran sama film ini, setelah baca review dari ane kamu jadi ga penasaran lagi. Jangan lupa tonton filmnya ya! Btw, sedikit tips. Pas nonton film ini nontonnya tengah malam ya terus pake headphone. Oke! Itu tips dari ane. Tenang, itu tips yang baik kok. Ane ga mungkin ngejebak kamu. Kenapa? Karena aku sayang kamu :*



Rating versi ane:
Worth to watch? Ya dong, kalo kamu doyan
film ginian sih. Kalo ga doyan ya jangan.



1 comment:

  1. gw juga udah punya bos. ada 1 bagian yg juga dipotong. ketek cewek nya

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.