Fase Dalam Sebuah Band


Kamu bisa nyanyi? Jago main alat musik? Punya temen yang jago main alat musik juga kayak kamu? Atau mungkin kamu ga bisa nyanyi, ga bisa main alat musik, dan ga punya temen yang jago main alat musik? Terlepas dari semua pertanyaan tadi, kalo kamu punya bakat seni, kayaknya ini adalah saat yang tepat buat kamu untuk memulai sebuah band.

Ah, jadi anak band ya. Hmm, kedengarannya menarik bukan? Bahkan ane pribadi juga pengen loh jadi anak band. Kayaknya asik aja gitu ya. Tapi, tau kah kamu? Layaknya bikin anak, bikin band itu ada tahap dan fasenya juga loh. Nah, sekarang bakal ane bahas fase-fase yang ada dalam sebuah band menurut pengamatan ane. Apa aja sih? Yuk ah, kita bahas satu-satu.




1. Fase berangan-angan


Bermimpi, berangan-angan, dan berencana itu termasuk dalam fase paling awal. Kalo kamu ga punya rencana sebelumnya, ya ga mungkin lah kamu jadi pengen bikin band, ya ga? Pada fase ini, kamu bakal sibuk sendiri mikirin nama band kamu, genre apa yang bakal dianut oleh band kamu kelak, dan ga menutup kemungkinan juga kamu bakal sering ngebayangin diri kamu untuk manggung di panggung yang besar dan penggemar kamu meneriakkan nama kamu. Mantap lah pokoknya! Namanya juga berangan-angan. 


2. Fase pembentukan embrio


Wuih, mantap banget ga tuh bahasanya. Udah kayak ahli Biologi gitu ya. Yap, kayak yang ane bilang dari awal bahwa membentuk sebuah band itu bisa dianalogikan seperti bikin anak. Kalo untuk bikin anak kan proses terbentuknya itu akibat dari bertemunya sel telur dan sel jantan alias sperma. Sama halnya dengan bikin anak, bikin band itu juga butuh sel telur dan sel jantan. Sel telur dan sel jantan itu adalah setiap orang yang mau diajakin sama kamu untuk gabung di band yang mau kamu bentuk. Kalo kamu mau bikin band tapi ga ada yang mau jadi personil atau anggota, ya ga bakal terbentuk dong band impian kamu itu.

Biasanya sih, untuk membentuk sebuah band, kamu perlu mencari setidaknya 5 orang lah. Itu udah yang paling normal sih. Tapi kalo cuma 3 atau 4 orang juga ga papa, asal jangan 2 orang doang sih. Kalo cuma 2 orang, itu namanya bukan band, tapi duo. Kalo 20 orang gimana, vi? Mungkin demikian tanya kamu dalam hati. Sebentar ya, ane mau ketawa dulu. Hahahahaha. Ehem, ehem, 20 orang? Kamu mau tawuran antar sekolah atau gimana tuh? Ada-ada aja deh kamu mikirnya.



3. Fase penentuan nasib



Jadi, setelah kamu sudah menemukan seonggok orang yang mau kamu ajak untuk nge-band, sekarang saatnya kamu untuk menentukan hal-hal kecil yang menentukan jalan hidup band kamu. Mulai dari pemilihan nama, genrenya apa, siapa yang jadi frontman-nya, dan sebagainya. Dalam fase ini kamu bisa aja mengajukan ide yang sudah kamu rancang pada fase 1. Tapi, tetap harus kamu diskusikan juga sama personil yang lainnya. Siapa tau aja mereka punya ide yang mungkin justru lebih bagus dari kamu. Karena disini kalian sudah jadi suatu kesatuan, alangkah baiknya kamu jangan maksain ide kamu ya. Egois itu namanya. Ane ga suka ah!



4. Fase belajar


Sama kayak anak kecil yang lagi belajar jalan, belajar ngomong, dan belajar bersihin popoknya sendiri, pada fase ini kamu juga belajar. Belajar apa sih? Banyak lah pokoknya. Misalnya aja, belajar menyesuaikan diri dengan personil yang lainnya, belajar alat musik supaya skill kamu makin matang, atau bisa juga kamu belajar bikin lagu. Bermanfaat banget kan? Pada fase ini, kamu dan band kamu juga bakal sering nih latihan di studio untuk melatih kekompakkan kalian juga.



5. Fase coba-coba


Buat anak jangan coba-coba! Oke, itu sekedar tagline yang ada di iklan. Pernah liat anak kecil kan? Pernah liat mereka masukin mainannya ke mulut mereka kan? Nah, mereka itu sedang dalam fase coba-coba. Perlahan mereka mulai ingin mengenali benda-benda di sekitarnya. Dengan memasukkan mainan ke dalam mulut mereka, mereka pengen tau aja apakah benda tersebut bisa dimakan atau ga. Sama kayak mereka, pada fase ini kamu dan band kamu pengen nyobain gimana rasanya manggung beneran. Jadi mulai lah kalian manggung di pensi sekolah, festival atau parade band gitu.



6. Fase "mulai terkenal"


Setelah sering manggung di pensi sekolah dan ikutan parade band, secara perlahan orang-orang sekitar mulai familiar sama band kamu dan band kamu sekarang pun mulai sedikit terkenal. Pada fase ini, kemungkinan besar kamu bakal bikin fanpage band kamu di sosial media. Yah, sebagai ajang promosi supaya band kamu yang sedikit terkenal itu menjadi semakin terkenal. Saik!


7. Fase terkenal


Manggung? Sudah sering. Fans? Mulai bermunculan. Wah, band kamu sekarang sudah mulai terkenal nih. Selamat ya!


8. Fase berkarya


Bukannya manggung itu juga berkarya ya? Hmm, belum bisa dibilang berkarya sih, karena kamu masih bawa lagu orang manggung. Yah, katakan saja manggung itu sebagai bentuk apresiasi band kamu terhadap karya orang lain sekaligus jadi ajang unjuk gigi. Ketika kamu tiba pada fase ini, saatnya band kamu menghasilkan sebuah karya, bikin single atau album juga boleh. Masa iya band kamu mau sampe selama-lamanya bawa lagu orang terus tiap kali manggung. Kan ga asik tuh.


9. Fase kejayaan


Single dan album dari band kamu sudah laku dimana-mana. Tiap orang sudah mengoleksi lagu-lagu dan album band kamu, baik itu hasil download ilegal ataupun beli album fisiknya yang asli. Band kamu sering manggung dimana-mana. Bukan kalian lagi yang mencari gigs buat manggung, tapi justru orang lain yang menawarkan gigs ke band kamu. Pokoknya, pada fase ini band kamu berada di puncak kejayaan deh.


10. Fase terguncang


Jadi ceritanya, ditengah kesuksesan band kamu tiba-tiba ada masalah yang menghampiri. Salah satu personil band kamu mengundurkan diri karena pengen bersolo karir. Band kamu mengalami guncangan yang sangat dahsyat! Ada dua kemungkinan yang akan terjadi setelah fase ini.


11. a. Fase move on


Setelah mendapat guncangan yang hebat, akhirnya kamu dan personil band kamu yang lainnya mencoba untuk ikhlas dan tetap melanjutkan kehidupan band yang sudah kamu bentuk dari nol ini. Kamu pun mencari orang lain untuk menggantikan posisi dia dan akhirnya band kamu dapat tetap berkarya dan eksis terus.


11. b. Fase menyerah


Ini adalah kemungkinan fase yang terjadi setelah guncangan hebat yang melanda band kamu. Karena personil yang mungundurkan diri dari band kamu ini memegang peranan penting buat band kamu dan kamu tak bisa berbuat apa-apa tanpa dia, akhirnya kamu memutuskan untuk mengakhiri perjalanan karir band kamu.


12. Fase memudar


Setelah berhasil melalui rintangan yang menghampiri band kamu dan berhasil move on, entah kenapa perlahan band kamu memudar seiring dengan berjalannya waktu. Band-band baru mulai bermunculan dan band kamu jadi kalah saing. Yah, namanya juga hidup. Kadang di bawah, kadang di atas. Betul tidak? 


13. Fase istirahat


Kamu sadar kalo band kamu sudah mulai renta dan terlalu lelah untuk berdiri, kamu pun memutuskan untuk istirahat sejenak. Berhenti manggung, berhenti bikin lagu atau album untuk sejenak. Band kamu butuh penyegaran dan istirahat. Yuk ah, ke spa!


14. a. Fase bubar


Jadi setelah istirahat, band kamu jadi keenakan. Enak berleha-leha menikmati penghasilan yang sudah band kamu raih. Kamu terlena dan hanyut dalam kehidupan yang kamu jalani sekarang dan sudah merasa terlalu nyaman dengan keadaan tersebut. Kamu pun memutuskan untuk membubarkan band kamu. Sayang sekali!


14. b. Fase bangkit dari kubur


Selama istirahat, band kamu sudah mengumpulkan banyak energi untuk kembali berkarya dan menggebrak panggung. Yap, band kamu sudah siap untuk bersinar kembali. Band kamu mulai bikin album lagi dan mulai manggung lagi. Mantap!


Nah, itu dia 14 fase dalam sebuah band yang menurut ane biasa terjadi dalam kehidupan dunia per-band-an. Ada yang mengalami semua fase tersebut, ada yang cuma ngerasain sampe 10, atau mungkin cuma ngerasain fase yang pertama. Jadi, kamu anak band? Sudah ngalamin fase yang mana aja nih? Atau mungkin ada fase yang terlewat? Yuk ah, share di comment box. 

2 comments:

  1. Ga bahas fase proses kteatif bikin lagu dan aransemen?bibit pertikaian banyakan dari sini...hahaha

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.