Review Film: Pi (1998)

Film-film mindfuck emang kadang agak sulit dicerna otak bahkan terkesan ga masuk akal. Tapi itu dia yang jadi daya tarik dari sebuah film mindfuck. Tadi malam ane baru aja kelar nonton sebuah film mindfuck yang berjudul Pi yang dirilis pada tahun 1998 silam. Film ini juga salah satu film yang agak sulit dicari. Bahkan udah sejak setahun yang lalu ane nyari film ini kemana-mana dan akhirnya ketemu juga. Mungkin gitu juga kali ya rasanya nyari jodoh. Hmm, nasib jomblo. Halaaahhhh, malah curhat.



Title: Pi
Released Date: 10 July 1998 (USA)
Genre: Drama - Mystery - Thriller
Running time: 84 minutes
Director: Darren Aronofsky
 Writer: Darren Aronofsky
Stars: Sean Gullette, Mark Margolis, Ben Shenkman


Film ini mengisahkan tentang seorang pria jenius nan introvert yang terobsesi dengan angka atau bilangan, yang bernama Maximillian Cohen. Sebagai seorang ahli matematika, Max yang terobsesi dengan bilangan melakukan sebuah penelitian dan dia berasumsi bahwa segala hal di dunia ini mempunyai polanya sendiri dan pola tersebut terbentuk dari bilangan atau angka. Penelitian yang dilakukan Max ini mengundang perhatian sebuah sekte Yahudi dan juga perusahaan Wall Street.


Yah, begitulah yang bisa ane ceritakan tentang sinopsis film berjudul Pi ini. Pi diproduksi dalam nuansa hitam-putih yang bikin film ini terasa begitu gelap. Ditambah lagi film ini memasukkan unsur surealis ke dalamnya, makin terkesan gelap lah film ini. Ngomongin soal surealis, tentunya kamu pasti paham lah kalo film ini masuk dalam kategori film mindfuck yang tentunya pada beberapa bagian dari film ini bakal membuat kepala kamu terasa disodok-sodok. Kalo kamu paham tentang makna dari surealis dan mindfuck, dan demen nonton film yang begituan, Pi adalah salah satu film yang wajib kamu tonton.




Hitam-putih dan mindfuck. Sekilas ane jadi ingat sama film karya bapak mindfuck, yaitu David Lynch, dengan filmnya yang berjudul Eraserhead. Eraserhead adalah salah satu film yang menurut ane tingkat mindfuck-nya tuh udah level hardcore. Bahkan ane ga sanggup untuk menghabiskan 10 menit awal film, saking aneh dan surealisnya film tersebut. Alhasil, ketika ane nonton film Pi, trauma ane terhadap Eraserhead muncul ke permukaan dan ane jadi agak takut buat nontonnya. Tapi, untungnya film ini jauh lebih normal bahkan sangat normal ketimbang Eraserhead. Fiuuuh! Ane bisa bernafas lega.


Yang menarik dari film Pi ini sih apalagi kalo bukan tentang angka dan bilangan yang berusaha dipecahkan oleh Max. Entah apakah memang 216 digit angka itu memang sebuah rahasia tentang dunia ini atau bukan, yang jelas sih ane merasa bahwa si penulis cerita pintar banget untuk menyusun sedemikian rupa teori ilmiah yang pada akhirnya membuat ane seolah percaya bahwa hal-hal yang ada di film ini benar adanya.




Oh iya, balik lagi ngomongin soal surealis dan mindfuck dalam film ini. Sama seperti film mindfuck kebanyakan, kuncinya adalah surealis itu artinya ga nyata, dan ketika kamu harus dihadapkan dengan adegan yang begitu aneh dan membingungkan, sebenarnya ga ada yang perlu kamu pikirkan tentang hal itu. Karena pada dasarnya sih hal-hal aneh dalam film mindfuck hanyalah sebuah bentuk manifestasi dari khayalan si tokoh utama. So, ketika kamu nonton film Pi dan kamu nemuin beberapa adegan aneh, udaaaah anggap itu "pemanis" aja. Itu cuma khayalan doang. Ga usah dianggap serius.


Sebenarnya review film ini aneh dan ga nyambung, hahahaha. Yah, mau gimana lagi, ane bukan seorang penulis atau reviewer yang handal. Ya udah deh, segini aja pembahasan ga jelas tentang film Pi ini. Oh iya, film ini juga nunjukin ke kita kalo jadi orang pintar apalagi jenius itu ga enak-enak banget, malah banyak susahnya loh! Bersyukurlah kamu yang nilai raportnya tiap semester merah mulu. Hurrah!!!


Rating versi ane:
Worth to watch? Dark and bizarre. Tapi tetap menarik
untuk ditonton.


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.