Review Film: What We Do In The Shadows (2014)

Ngomongin soal vampire, ah ane suka keingatan sama film romantis yang sungguh absurd dimana ada seorang vampire yang jatuh cinta pada seorang anak manusia. Pasti kamu tau kan? Apalagi kalo bukan Twilight. Film itu menurut ane absurd banget dan ga asik. Kenapa ga asik? Karena vampire di film ini tuh menyingkirkan segala macam karakteristik yang biasanya melekat pada vampire. Misalnya nih kayak vampire ga bisa kena cahaya matahari. Tapi di film ini para vampire absurd itu justru bebas keliaran di pagi hari bahkan di siang bolong. Bukannya kebakar, si vampire justru kulitnya terlihat berkelap-kelip ketika terpapar sinar matahari langsung. Dafuq! Ironisnya, ane tetap setia nontonin film itu dari yang pertama sampe sekuelnya yang terakhir. Semacam guilty pleasure gitu lah. Love-hate relationship banget ya kayaknya ane sama Twilight, hahaha.

Tapi sesungguhnya kali ini ane bukan mau ngebahas lebih jauh tentang film Twilight. Ane pengen ngebahas sebuah film mockumentary bergenre horror-comedy berjudul What We Do in the Shadows.



Title: What We Do in the Shadows
Released date: June 19th, 2014 (New Zealand)
Genre: Horror, Comedy
Runtime: 86 minutes
Directors: Jemaine Clement, Taika Waititi
Writers: Jemaine Clement, Taika Waititi
Stars: Jemaine Clement, Taika Waititi, Cori Gonzalez-Macuer


Sebelum kita masuk ke pembahasan soal synopsis dan reviewnya, mari kita bahas dulu soal “Apakah mockumentary itu?” Mockumentary itu sebenarnya satu kata yang terbentuk dan diambil dari dua kata, yaitu MOCK (yang artinya menghina atau mengejek) dan DOCUMENTARY (yang artinya sebuah film dokumenter). So, mockumentary itu berarti sebuah film yang kejadiannya itu sebenarnya fiksi alias bo’ongan doang yang disajikan dalam bentuk dokumentasi dan biasanya sih film semacam ini dibikin bertujuan sebagai parody alias lucu-lucuan doang. Film yang berjenis kayak gini tuh ane ambil contoh kayak Borat. Tau kan? Itu film kocak yang bakalan bikin ngakak sampe keluar air mata deh pokoknya dan ini film rasisnya ga ketulungan. Kalo kamu belum pernah nonton itu film, boleh lah sekali-kali kamu coba tonton.


keluarga cemara


Anyway, sekarang kita bahas soal sinopsisnya. Film yang dirilis pada tahun 2014 ini menceritakan tentang sekelompok vampire dimana kehidupan mereka ini didokumentasikan. Jadi yang kita tonton di film ini tuh kayak kita nonton keseharian para vampire ini. Vampire ini terdiri dari 4 orang yaitu Viago, Vladislav, Deacon, dan Petyr. Disini kita dikasih liat tentang kehidupan malam mereka.


ga bisa pake cermin, akhirnya cuma bisa saling "menggambarkan"


Sama seperti kata-kata yang ada di poster film ini yaitu, “Hilarious, Hilarious, Hilarious, Hilarious, Hilarious”, kata Hilarious ditulis berulang-ulang dan awalnya ane agak skeptis ini film bakal beneran “Hilarious” atau ga. Ane mikirnya itu cuma sekedar gimmick buat narik perhatian penonton. So, setelah ane tonton, apakah yang terjadi? Sumpah, ini film sukses ngocok perut ane yang berlemak. Aksi keseharian Viago, Vladislav, Deacon, dan Petyr ini kocak banget, tapi khusus untuk Petyr sih dia ga terlalu banyak ambil bagian karena dia ini vampire berumur ribuan tahun (ceritanya), jadi kerjaannya cuma diam di dalam peti doang. Bahkan di film ini kamu juga nemuin ada werewolf. Mereka juga berantem loh dan berantemnya tentu kocak banget. Ane ga bisa banyak cerita tentang film ini karena intinya sih cuma satu, yaitu Hilarious!




Kesimpulannya sih ini film super kocak dan film yang fresh banget lah. Buat kamu yang pengen ketawa ngakak, film ini amat sangat ane rekomendasikan banget. So, apa kamu pengen nonton film ini atau mungkin kamu udah nonton? Yuk ah share pendapat kamu soal film ini di kolom komentar. Ga usah malu-malu, ane ga gigit kok.


Rating versi ane:
 Worth to watch? Vamp-solutely! Even in many times.



No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.