Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Film berjudul Perempuan Tanah Jahanam yang disutradari oleh Joko Anwar baru aja dirilis dan tayang perdana di bioskop pada tanggal 17 Oktober kemarin. Ane menjadi salah satu orang yang tertarik banget dan sangat menantikan kehadiran film ini di bioskop. Apalagi film ini mengangkat genre horror yang biasanya nih untuk film Indonesia, genre ini bisa dibilang justru lebih banyak menghasilkan film sampah. Apakah film horror karya Joko Anwar ini juga akan menambahkan dirinya ke dalam deretan film horror sampah lainnya?




Title: Perempuan Tanah Jahanam aka Impetigore
Released Date: 17 October 2019 (Indonesia)
Genre: Horror - Mystery
Running Time: 1h 46min
Director: Joko Anwar
Writer: Joko Anwar
Stars: Tara Basro, Ario Bayu, Marissa Anita


Perempuan Tanah Jahanam dibuka dengan adegan Maya yang sedang bekerja shift malam sebagai petugas ticketing jalan tol. Di tengah pekerjaannya, melalui telfon, Maya mengobrol dengan rekan kerjanya yang bernama Dini dan menceritakan kejadian aneh yang dia alami, dimana ada sebuah mobil tua yang sering bolak-balik di area tempat Maya bekerja dan sang pengendara mobil selalu menatapnya dengan pandangan tajam. Malam itu juga, mobil yang Maya ceritakan rupanya lewat lagi dan si pengendara mobil mengajukan beberapa pertanyaan kepada Maya. Si pengendara mobil ini pun akhirnya mengendarai mobilnya beberapa ratus meter sampai akhirnya berhenti dan ia pun turun dari mobil dan mengambil senjata tajam dari bagasi mobilnya dan berjalan ke arah loket Maya. Di tengah ketakutannya, Maya berusaha keluar dari dalam loket dan lari dari kejaran si bapak aneh tadi. Untungnya Maya selamat dari usaha pembunuhan si bapak tadi karena bantuan dari petugas keamanan.


Setelah kejadian tersebut berlalu, Maya dan Dini berhenti dari pekerjaannya dan membuka bisnis toko pakaian yang sayangnya tidak berjalan dengan baik. Sejak kejadian itu juga, Maya berusaha mencari tau tentang jati diri dan seluk beluk keluarganya. Maya mendapati sebuah foto saat dia masih kecil dan memutuskan untuk pergi ke desa tempat kelahirannya dengan tujuan untuk mencari harta warisan keluarganya di desa tersebut. Dini memutuskan untuk ikut bersama Maya ke desa itu. Apakah Maya berhasil mendapatkan warisan yang ia cari?




Ane bukan orang yang suka atau bahkan niat banget untuk pergi ke bioskop dan bela-belain membeli tiket untuk nonton film Indonesia, apalagi film horrornya. Bukan rahasia lagi rasanya kalo ane bilang bahwa film horror Indonesia itu kebanyakan diisi oleh deretan film-film sampah yang duuhhh malesin banget pokoknya. Tapi, berhubung si sutradara dari film Perempuan Tanah Jahanam adalah seorang Joko Anwar, alhasil ane rasa ga ada salahnya buat ane untuk nyicipin film ini di bioskop. Apalagi, film ini bukanlah film horror yang mengandalkan scene penuh jumpscare ala film horror kebanyakan. Yah bisa dibilang lebih mengarah ke horror-mystery lah ya. Hmm, lebih tepatnya sih bagi ane film ini adalah film misteri yang dibalut bumbu horror. Film ini juga digadangkan lebih seram ketimbang film Pengabdi Setan. Weewww! Ga ada alasan buat ane untuk ga nonton film ini. Hasilnya? Ane keluar bioskop dengan perasaan penuh rasa puas.


Ane rasa pengembangan cerita dari film ini tuh terasa pas banget. Misteri demi misteri di film ini dibangun dengan stabil. Pelan tapi pasti. Sedikit demi sedikit kita mulai disajikan kemisteriusan yang ada di film ini, bahkan sejak awal film dimulai. Beberapa hal misterius ini kemudian menjadi pertanyaan-pertanyaan yang terbentuk di dalam benak ane sebagai penonton. Misalnya aja kayak kenapa si bapak aneh di awal film tau siapa sosok Maya atau kenapa si bapak aneh itu menyebut Maya dengan nama Rahayu. Efeknya, rasa penasaran kian merasuki sanubari ane selama menonton film ini. Anjir, bahasanya lebay gila, wkwkwk. Kemisteriusan lain semakin terbangun saat film memasuki fase saat Maya sampai ke desa terpencil ini. Pertanyaan lain kembali muncul, kenapa ga ada anak kecil di desa tersebut atau kenapa ada banyak banget makam bayi di pekuburan. Misteri-misteri ini nyatanya memang membuat penasaran dan untungnya misteri ini perlahan terungkap. Meskipun memang harus ane akui alur di film ini terasa cukup lamban tapi entah kenapa ane tetap betah dan ga ngerasa pengen buru-buru supaya filmnya kelar. Ane terlalu jatuh cinta sama misteri dan jalan cerita di film ini kayaknya. Di tambah lagi ending dari film ini juga pas banget dan ga nanggung. Bahkan kamu juga bakal menikmati plot twist yang nambah efek ‘’waahhhh!” di film ini. Jadinya, hubungan sebab-akibat di film ini terasa runtut dan ga ada yang terasa mengganjal dan penyelesaian atas segala kemisteriusan di film ini juga bikin penonton lega tanpa harus ada misteri yang belum terpecahkan.




Hal lain yang menurut ane bikin Perempuan Tanah Jahanam menarik adalah dari segi scoring musiknya yang semakin menambah aura seram di film ini. Keseraman di film ini tuh ga bikin bulu kuduk merinding tapi atmosfir seramnya bikin ane tegang dan dag-dig-dug. Ditambah lagi suasana desa di film ini yang terkesan seram. Ga tau deh, emang jos nih yang milih setting tempatnya, bisa aja nemu desa yang kayak begini. Salut! Kalo untuk urusan film horror rasanya ga lengkap kalo ga ngomongin jumpscare ya. Buat kamu yang ga suka sama film penuh jumpscare, Perempuan Tanah Jahanam ga mengeksploitasi jumpscare seperti film horror biasanya. Disini kamu ga akan bisa kaget-kagetan atau dibikin jantungan karena melihat ‘penampakan’ atau mendengar scoring musik yang ngagetin banget. Seperti kata bang Joko Anwar di sebuah interview, di film ini jumpscare justru mereka parodikan. Jadi tuh misalnya kamera ngeshoot ke kanan terus ke kiri terus balik lagi ke kanan, tapi sebenarnya ya ga ada apa-apa di situ, ga ada yang bikin kaget. Nah, normalnya kan di film horror kebanyakan malah biasanya bakal ada sesuatu yang nongol saat kamera ngeshoot ke arah tertentu. Hmm, ada-ada aja nih idenya. Meskipun ga dibumbui jumpscare, film ini tentunya tetap menampilkan beberapa scene yang diwarnai oleh penampakan dan di film ini sih cuma ada penampakan berupa tiga orang anak kecil doang. Dan bagi ane kehadiran mereka ini bukan yang menjadi unsur keseraman utama di film ini, tapi walaupun begitu kehadiran mereka ini yang justru menjadi gerbang utama penyelesaian dari segala ‘drama’ di desa ini. Keseraman lain yang rasanya harus dibahas adalah adegan slasher yang muncul di beberapa scene. Yah, kebanyakan sih adegannya berupa gorok-menggorok ya. Lumayan lah biar bikin penonton ikutan meringis kesakitan waktu nonton.


Ngomongin film kalo ga bahas akting pemainnya rasanya agak kurang ya. Ane sih ga bisa ngomong apa-apa selain bagus. Akting pemainnya ga ada yang ga bagus. Ga cuma pemeran utamanya doang, semua pemeran pendukung pun bagus semua. Yang jadi warga desa pun juga bagus actingnya, yah faktanya sih yang jadi warga di film ini ya emang warga lokal disitu. Pantas aja lah ya actingnya jadi natural dan real gitu. Oh iya, di film ini juga diselipin adegan panas yang menurut ane sih cukup berani untuk sebuah film Indonesia. Tenang, diblur kok, ahak ahak. 


Kesimpulannya sih dengan bawa embel-embel “dari produser The Wailing”, Perempuan Tanah Jahanam memberikan sebuah tontonan yang sepadan. Ga salah memang kalo film ini diproduseri oleh orang-orang dibalik film The Wailing karena hasilnya pun punya kualitas yang amat sangat baik. Perempuan Tanah Jahanam memang harus jadi film wajib untuk kamu tonton di bioskop biar kerasa atmosfir horrornya. Jadi buat kamu yang masih ragu, udaaaah ga usah ragu. Buruan deh nonton filmnya ya. Ga ada duit? Yah, ngutang dulu kek. Atau jual ginjal aja noh, biar bisa beli sekalian sama bioskopnya. Becanda deng :D


Rating versi ane:
Worth to watch? Untuk film Indonesia,
tontonan wajib ini mah!




2 comments:

  1. Mantap, gua suka sama cara penyampaian review ini thx udah bikin reviewnya bro ditunggu film lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih udah mampir yak, nantikan review film yg lain kalo ane kagak males nulis yak, ahak ahak

      Delete

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.