Review Film: Ma (2019)

Yuhuuu, sudah cukup lama ane ga hadir lewat blog ini untuk sekedar nulis review film yang ga jelas seperti biasanya. Saking udah lamanya, ane jadi kebingungan untuk nulis paragraf pembukanya makanya jadi seperti ini. Ya udah lah daripada ane makin ga jelas gini nulisnya, mending kita langsung aja masuk ke pembahasan film yang dirilis pada tahun 2019 ini dengan judul Ma.



Title: Ma
Released Date: 20 July 2019
Genre: Horror - Thriller
Running Time: 99 minutes
Director: Tate Taylor
Produsers: Jason Blum, Tate Taylor, John Norris
Stars: Octavia Spencer, Juliette Lewis, Diana Silvers


Alkisah, ada seorang gadis remaja bernama Maggie yang baru aja pindah ke kota Ohio Bersama dengan ibunya. Di sekolah, Maggie pun berkenalan dan punya teman baru bernama Haley, Andy, Stu dan siapa lah itu ane lupa namanya. Maggie pun diajak oleh Haley untuk pergi ke pesta bersama teman-temannya yang lain. Di hari itu rupanya ga ada pesta seperti yang dikatakan Haley, akhirnya mereka pun mencoba untuk membeli minuman alkohol dengan meminta bantuan orang dewasa yang berseliweran di minimarket. Sampai akhirnya, giliran Maggie untuk meminta bantuan dan seorang wanita bernama Sue Ann menghampirinya dan ajaibnya mau membantu mereka untuk membeli minuman alkohol. Sejak saat itu, Sue Ann perlahan mulai melihat ini sebagai kesempatan buat dia untuk 'berteman' dengan mereka bahkan Sue Ann pun sampai menyediakan tempat untuk mereka berpesta di ruang bawah tanah miliknya, dengan syarat mereka ga diperbolehkan untuk naik ke atas dan masuk ke dalam rumahnya. Apa ada yang disembunyikan oleh Sue Ann alias Ma ini?




Dengan menyandang genre horror-thriller, Ma berhasil untuk mencuri perhatian ane dan bikin ane tertarik untuk nonton film ini. Ketegangan macam apa nih yang bakal ane dapatkan, atau ada kegilaan apa nih yang disimpan oleh Sue Ann? Itulah segelintir pertanyaan yang nyangkut di kepala ane saat ane baca sinopsis dari film ini. Terus, apakah pertanyaan ane tadi terjawab. Untungnya iya, tapi sayangnya sih ga memenuhi harapan ane. Ya mungkin kayaknya ane terlalu berharap banyak dari film ini. Ngeliat karakter Ma yang diperankan oleh orang kulit hitam (bukan rasis loh ya), bikin ane ingat sama film Get Out dan Us, jadinya ane berharap banget ketegangan yang ane rasakan setingkat dengan dua film tersebut. Emang sih Ma bukan film dari sutradara yang sama, tapi ya ga ada salahnya dong berharap supaya filmnya punya kualitas ketegangan yang sama. Jadi, kalo kamu pengen bertegang-tegang ria, Ma bukanlah jawaban yang kamu cari. Bikin tegang sih iya, tapi ga seintens yang ane harapkan.




Yah, bisa dibilang sih kekuatan Ma ada pada karakter Ma alias Sue Ann itu sendiri. Obsesi dan trauma. Kayaknya dua kata ini adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan keseluruhan kisah dibalik film Ma. Trauma masa lalu Sue Ann saat masih remaja menjadi alasan terciptanya obsesi Sue Ann yang ingin memiliki banyak "teman". Ditambah lagi sifat Sue Ann yang manipulatif membuatnya jadi karakter yang emang seperti psychopath kebanyakan. Obsesi dan trauma yang dimiliki Sue Ann ini digambarkan secara jelas di dalam film yang akhirnya bikin ane paham tentang sebab-akibat yang terjadi di setiap adegan di film Ma. Octavia Spenser yang berperan sebagai Sue Ann menurut ane sangat berhasil dalam memainkan perannya, terutama dalam memainkan mimik wajahnya. Untuk masalah ceritanya sendiri Ma emang punya jalan cerita yang kuat dan jelas banget. Alhasil ane ga bisa menjadikan jalan cerita yang ga jelas untuk menjadikannya sebagai kekurangan dari film ini. Tapi, ada tapinya nih, Ma memang punya alur cerita yang kuat banget, ditambah lagi ada beberapa adegan flashback tentang masa lalunya Sue Ann, sayangnya hal ini bikin filmnya terasa kayak film drama bagi ane, hehe. Kebanyakan nyeritain masa lalu sih. Jadinya nih Ma keteteran pas menjelang akhir film. Adegan-adegan semi-sadis (ga terlalu sadis dan brutal soalnya, haha) menjelang akhir film, ane rasa seperti terlalu terburu-buru. Makanya adegan sadisnya kerasa seolah-olah asal ada aja gitu. Jadi kalo kamu pengen nyari adegan slasher di film ini, kamu harus banyak-banyak bersabar ya karena pas di akhir film baru bisa kamu nikmatin.


Kesimpulannya adalah Ma menambahkan dirinya ke dalam jajaran film horror-thriller yang terbilang bagus tapi ga bagus-bagus amat. Dengan alur cerita yang baik dan kuat banget, ditambah dengan karakter Sue Ann yang juga kuat, bikin film ini jadi punya kekuatan cerita yang maknyus, tapi sayangnya bikin terlena sama 'cerita'nya ketimbang ketegangan yang ane harapkan. Buat kamu yang ngarepin film thriller berbau psychological horror seperti ini ada adegan sadisnya, jangan terlalu berharap banyak, tapi tetap bikin mata kamu terpuaskan kok. Intinya sih ini film bagus kok dan cocok lah buat ditonton bareng gebetan kamu. Eh, kamu jomblo? Bahkan ga punya gebetan? Ya sudah, nonton sendiri juga ga papa kok. Gih buruan tonton!


Rating versi ane:
Worth to watch? So-so!



No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.