Review Film: The ABCs of Death (2012)

Hey ho! I'm back!
Setelah beberapa hari yang lalu ane udah nulis tentang review film Korea yang bikin hati ane meleleh dan sedikit curhat tentang sifat dominan ane, kali ini ane pengen ngasih review tentang sebuah film yang bisa dibilang unik dan cocok banget buat para pecinta film gore. So, buat kamu yang ga doyan nonton film gore dan mungkin punya phobia sama darah, seperti biasanya ane ingetin supaya kamu ga usah ngelanjutin baca postingan ini karena postingan ini bakalan ga guna buat kamu. Film apa sih yang bakal ane bahas? Tadaaa~~~ Dengan ngambil tagline "26 directors, 26 ways to die", mari kita sambut The ABCs of Death.




Title: The ABCs of Death
Released Date: 15 September 2012 (Canada)
Genre: Horror, Comedy
Runtime: 129 minutes
Directors: Banyaaaak coy!
Writers: Banyaaaak bro!
Stars: Banyaaaaak bangeeeeet!


Jadi, film apakah ini? Seperti yang bakal kamu lihat pada awal film (kalo kamu nonton), ada tulisan begini:


Nah, ngerti kan? Hah? Kamu ga paham? Ya elah, perlu ya ane jelasin? Oke, spesial buat kamu bakal ane jelasin deh. Jadi ini film terdiri dari 26 film pendek yang disutradarai oleh 26 sutradara yang berbeda. Mereka bikin cerita pendek yang berkaitan dengan cara kematian berdasarkan huruf yang udah mereka pilih. Jadi, judul filmnya itu berdasarkan huruf abjad yang udah dipilih. Yah, kayaknya sih mereka milih hurufnya secara random gitu sih. So, udah ngerti kan? Untuk durasi filmnya sih kayaknya ga ditentuin ya. Soalnya dari yang udah ane tonton sih ada yang ceritanya singkat banget dan ada juga yang agak panjangan dikit.

Dari 26 film pendek yang ada, menurut ane sih hampir semuanya punya alur cerita yang aneh bin absurd bin ga masuk akal bin ga bisa dipahami. Yah, semacam surreal gitu lah. Cuma ada beberapa doang yang emang bisa dinikmati dan diterima akal sehat. Oke deh, kalo gitu ijinkan ane untuk mendongeng tentang sinopsis dari 26 film pendek yang ada di film ini. Cekidot!


A is for Apocalypse (directed by Nacho Vigalondo)



Sinopsis: Menceritakan tentang seorang istri yang mencoba untuk membunuh suaminya.
Absurd ga? Lumayan.
Level of absurdity: 6/10
Kenapa absurd? Lakinya kagak mati-mati coy!


B is for Bigfoot (directed by Adrian Garcia Bogliano)


Sinopsis: Tentang cowok yang jaga anak kecil tapi si anak kecil ga bisa tidur dan disuruh tidur sama si cowok karena dia mau ehem-eheman sama pacarnya. Si cowok dan pacarnya pun (ngarang) cerita tentang Bigfoot yang bakal makan anak kecil yang ga mau tidur.
Absurd ga? Yang satu ini sih masih bisa diterima akal sehat.
Level of absurdity: 0/10


C is for Circle (directed by Ernesto Diaz Espinoza)


Sinopsis: Cowok yang ngebunuh dirinya sendiri.
Absurd ga? Ya gitu deh. Mirip kayak film Triangle dan Coherence.
Level of absurdity: 7/10
Kenapa absurd? Film ini intinya sih tentang sebuah kejadian yang (mungkin) ga akan berkesudahan alias selalu terjadi berulang-ulang alias muter-muter kayak siklus.


D is for Dogfight (directed by Marcel Sarmiento)


Sinopsis: Sebuah petarungan tinju melawan seekor anjing.
Absurd ga? Cukup aneh.
Level of absurdity: 4/10
Kenapa absurd? Ya kali ah manusia disuruh kelahi melawan anjing. Gila lu, ndro!


E is for Exterminate (directed by Angela Bettis)


Sinopsis: Tentang seorang pria yang digigit laba-laba dan berubah menjadi Spiderman. Hahaha, ga deng, becanda!
Absurd ga? Ga juga sih.
Level of absurdity: 1/10


F is for Fart (directed by Noboru Iguchi)


Sinopsis: Seorang cewek yang lebih memilih untuk mati nyiumin bau kentut temannya daripada harus nyiumin bau gas beracun. Koplak!
Absurd ga? ABSURD BANGET!!!
Level of absurdity: 10/10
Kenapa absurd? Mati gara-gara nyiumin kentut? Dafuq! Terus masuk ke dalam pantatnya setelah nyiumin itu kentut? Ultimate dafuq!


G is for Gravity (Andrew Traucki)


Sinopsis: Seorang cowok yang berselancar di pantai dan mati tenggelam.
Absurd ga? Ga sih.
Level of absurdity: 1/10


H is for Hydro-electric Diffusion (directed by Cappelen Malling)


Sinopsis: Manusia anjing yang dirayu oleh manusia rubah eh taunya si manusia anjing malah disiksa sama si manusia rubah.
Absurd ga? Iya!
Level of absurdity: 7/10
Kenapa absurd? Tokohnya sih yang bikin ini film jadi absurd. Dari segi cerita mah ga ada masalah.


I is for Ingrown (directed by Jorge Michel Grau)


Sinopsis: Seorang suami yang ngebunuh istrinya dengan menyuntikkan suatu cairan yang ane juga ga tau itu cairan apaan.
Absurd ga? Ga kok.
Level of absurdity: 0/10


J is for Jidai-geki (directed by Yudai Yamaguchi)


Sinopsis: Seorang pria yang melakukan seppuku terus nunggu asistennya buat menggal kepala dia.
Absurd ga? Ga usah ditanya! Jepang emang jago bikin film yang absurd.
Level of absurdity: 10/10
Kenapa absurd? Adegan saat asistennya mau menggal kepalanya bikin kamu pengen bilang, "What the fuck!"


K is for Klutz (directed by Anders Morganthaler)


Sinopsis: Yang satu ini film kartun nih tentang cewek yang boker terus diteror sama tai-nya sendiri dan mati gara-gara si tai.
Absurd ga? Ya iyalah.
Level of absurdity: 8/10
Kenapa absurd? Ketika tai bisa hidup dan membunuhmu, apakah itu masuk akal?


L is for Libido (directed by Timo Tjahjanto)


Sinopsis: Lomba ngocok alias coli. Yang kalah, mati. Yang satu ini film pendek karya sutradara dari Indonesia. Tepuk tangan dong ah! Dia adalah sutradara yang bikin film Rumah Dara.
Absurd ga? Sedikit sih.
Level of absurdity: 2/10
Kenapa absurd? Adegan saat ada gadis cacat yang pake kaki palsu dan dia masturbasi sampe orgasme pake kaki palsunya. Dafuq! Emang bisa?


M is for Miscarriage (directed by Ti West)


Sinopsis: Tentang wanita yang keguguran dan janinnya dibuang di toilet.
Absurd ga? Ga juga sih.
Level of absurdity: 1/10


N is for Nuptials (directed by Banjong Pisanthanakun)


Sinopsis: Cowok yang dibunuh pacarnya gara-gara ketahuan selingkuh.
Absurd ga? Ga kok.
Level of absurdity: 0/10


O is for Orgasm
(directed by Bruno Forzani and Helene Cattet)


Sinopsis: Cowok sama cewek ngeseks dan digambarkan dengan cara yang 'berbeda'.
Absurd ga? Banget!
Level of absurdity: 9/10
Kenapa absurd? Ane ga ngerti sama maksud dari gelembung-gelembung itu. Gagal paham!


P is for Pressure (directed by Simon Rumley)


Sinopsis: Seorang ibu tiga anak yang berprofesi sebagai pelacur yang pengen banget beliin anaknya sepeda tapi ga ada duit. Dia pun ditawarin buat main film dan dia setuju.
Absurd ga? Normal kok.
Level of absurdity: 0/10


Q is for Quack (directed by Adam Wingard)


Sinopsis: Seorang sutradara beserta kru-nya yang bingung mau bikin film apa dengan budget $5.000 dan dapat jatah bikin film dengan judul berhuruf Q.
Absurd ga? Ga kok. Konyol malah.
Level of absurdity: 0/10


R is for Removed (directed by Srdjan Spasojevic)


Sinopsis: Seorang pria yang diambil kulitnya untuk dijadikan film.
Absurd ga? Sedikit ga masuk akal.
Level of absurdity: 4/10
Kenapa absurd? Aneh aja sih kulit kok bisa dijadikan film.


S is for Speed (directed by Jake West)


Sinopsis: Seorang cewek yang nyulik seorang cewek dan dikejar-kejar sama cowok yang ga jelas.
Absurd ga? Lumayan.
Level of absurdity: 4/10
Kenapa absurd? Ane gagal paham sama ini film. Ya aneh deh pokoknya.


T is for Toilet (directed by Lee Hardcastle)


Sinopsis: Seorang anak laki-laki yang takut sama toilet.
Absurd ga? Ga dong.
Level of absurdity: 1/10


U is for Unearthed (directed by Ben Wheatley)


Sinopsis: Seorang vampire yang diburu dan dibunuh oleh warga.
Absurd ga? Normal coy.
Level of absurdity: 1/10


V is for Vagitus (directed by Kaare Andrews)


Sinopsis: Jujur aja ane ga ngerti cerita dari film yang ini tentang apaan, hahaha.
Absurd ga? Ga sih. Tipikal film sci-fi gitu deh.
Level of absurdity: 1/10


W is for WTF! (directed by Jon Schnepp)


Sinopsis: Mirip kayak sinopsis film huruf Q. Mereka bingung mau bikin judul film dengan huruf W. Alhasil semua ide yang mereka punya digabung jadi satu. Hasilnya? Benar-benar what-the-fuck! banget.
Absurd ga? Sangat absurd.
Level of absurdity: 9/10
Kenapa absurd? Ga bisa diungkapkan dengan kata-kata.


X is for XXL (directed by Xavier Gens)


Sinopsis: Seorang cewek gendut yang selalu dihina orang-orang di sekitarnya dan pengen kurus dengan cara memotong bagian tubuhnya yang berlemak.
Absurd ga? Ga lah. Tipikal film gore pada umumnya.
Level of absurdity: 0/10


Y is for Youngbuck (directed by Jason Eisener)


Sinopsis: Tentang seorang pedofil yang ngajarin seorang anak kecil berburu rusa.
Absurd ga? Ga sih.
Level of absurdity: 1/10


Z is for Zetsumetsu aka Extinction
(directed by Yoshihiro Nishimura)


Sinopsis: My head hurts! Sumpah, film Jepang yang ini ane ga ngerti ceritanya tentang apaan. Mungkin kamu bisa bantu ane untuk memahaminya.
Absurd ga? Sama kayak film Jepang yang sebelumnya, yang ini ga kalah absurd.
Level of absurdity: 10/10
Kenapa absurd? Penis raksasa, pria paruh baya telanjang bulat, sperma berubah jadi beras. Kurang absurd apa coba!


Ah, akhirnya sampai juga kita pada penghujung postingan. Capek juga nyeritain 26 film satu per satu. Semoga kamu ga capek ya ngebacanya hahaha. Intinya sih ini film emang penuh dengan hal-hal absurd tapi tetap aja buat pecinta film gore film ini ga boleh dilewatkan. Kamu berminat buat nonton film ini? Share di comment box ya pendapat kamu setelah nonton film ini.


2 comments:

  1. -S is for Speed : pendapat ane sih itu mimpi dibawah alam sadarnya, alias lagi diuber2 malaikat pencabut nyawa (grim reaper). gara2 OD

    -Z is for Zetsumetsu aka Extinction: Nampaknya tentang blended makanan jepang dengan german atau dengan makanan eropa, yang diceritain dengan cara yang absurd.. haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. whoaaa, thanks bgt bro penjelasannya.
      akhirnya ane bs hidup dgn tenang.

      Delete

Silahkan tinggalkan jejak kamu lewat komentar dan setiap komentar dari kamu pasti ane balas. Tapi kalo ga dibalas, jangan ngambek ya.